Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Saturday, 26 December 2009

Menulis Surat


Coba kalian perhatikan, sudah benarkah cara penulisan alamat surat berikut:

Kepada Yth. Bapak Bupati Tabalong
di Tanjung

Belum tepat? Ya, betul!
Penggunaan 'Kepada' tidak diperlukan dalam penulisan alamat surat tsb.
Begitu pula penggunaan kata 'Bapak' juga tidak diperlukan, sebab diikuti oleh jabatan/pangkat. Penggunaan kata 'Bapak' diperbolehkan jika diikuti oleh nama orang.
Jadi, bagaimana perbaikannya?

Yth. Bupati Tabalong
di Tanjung

Yth. Bapak Rahman Ramsyi
di Tanjung

Lihat/klik Contoh soal SMP

SOAL | Menentukan Majas (Gaya Bahasa)

Coba kalian pilih jawbn yg benar pada soal berikut:

Ombak memecah di tepi pantai
Angin berhembus lemah lembut
Puisi di atas menggunakan gaya bahasa . . . .
a. hiperbola
b. litotes
c. eufimisme
d. pleonasme
e. metafora

Utk dapat menentukan pilihan jawaban yang benar, kalian harus memahami (bukan menghapal) definisi istilah2 tsb.

Di dalam puisi maupun lagu, kita sering temukan kata-kata atau kalimat yang tidak biasa. Dalam artian, kata-kata tersebut tidak bisa dimaknai secara harfiah (apa adanya), maknanya kias. Dalam materi pelajaran bahasa Indonesia kata-kata atau kalimat yang seperti itu dinamakan majas (ada pula yang menyebut: "Pigura Bahasa").
Ada banyak jenis majas, tetapi yang paling sering muncul dalam Ujian Nasional hanya beberapa. Nah, yang beberapa itu saja yang akan kita ulas sekarang.

1. Metafor : pengungkapan sesuatu dengan cara perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama/ hampir sama.
2. Simile (Perumpamaan) : pengungkapan sesuatu dengan menggunakan kata-kata: bagai, laksana, bak, dsb.
3. Personifikasi : Pengungkapan tentang benda atau makhluk hidup lain yang bisa berperilaku sebagai manusia.
4. Paradoks : Pengungkapan sesuatu yang seolah-olah bertentangan dengan yang seharusnya terjadi.
5. Ironi : Pengungkapan dengan cara sindiran halus, menyanjung lalu menjatuhkan.
6. Hiperbol : Pengungkapan sesuatu secara berlebihan.
7. Litotes : Pengungkapan dengan kata-kata yang dikecil-kecilkan dengan maksud merendah.

Coba sekarang kamu identifikasi potongan puisi atau lagu berikut, termasuk jenis majas yang mana?
1. Kenangan bersamamu kasih seumpama mimpi di dalam mimpi.
2. Engkau laksana bulan.
3. Persahabatan bagai kepompong.
4. Hanya sekejap saja.
5. Tinggi gunung seribu janji.
6. Seribu tahun tak lama
7. Merambah gunung menyeberangi lautan.
8. Cepat benar kau datang, jemu kumenunggu.
9. Kabut tebal menyelimuti.
10.Kutunggu sampai malam meninggalkanku.
11.Dengarkan angin mengusir batang-batang padi.
12.Angin yang menghiburku.
13.Biarkan rembulan menyapaku.
14.Memandang sendiri sang dewi malam.
15.Kembang desa sepi sendiri.
16.Bunga bangsaku teruslah permai.
17.Apalah artinya diriku tanpa dirimu.
18.Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi.
19.Kesepianku di Jakartaku yang ramai.

Kunci jawaban: Simile (1,2,3), Hiperbol (4,5,6,7), Ironi (8), Personifikasi (9,10,11,12,13), Metafor (14,15,16), Litotes (17), Paradoks (18,19).

Sekarang, majas apakah ini?
1. Nyiur hijau melambai-lambai di tepi pantai.
2. Jangan sampai deh jadi kupu-kupu malam.
3. Engkau seperti kekasihku yang dulu.
4. Pekik merdeka membahana di angkasa.
5. Bagus sekali tulisanmu, seperti cakar ayam.
6. Singgahlah ke gubukku dulu.

Ciri-ciri (Karakteristik) Karya Sastra Masing-masing Angkatan


Angkatan Balai Pustaka
- Bertema adat-istiadat dan kawin paksa
- Aliran romantis sentimentil
Angkatan Pujangga Baru (Pelopornya Sutan Takdir Alisjahbana, Raja Penyairnya Amir Hamzah)
- Bertema persatuan
- Aliran romantis idealis
Angkatan 45 (Pelopor di bidang puisi: Chairil Anwar, Pelopor di bidang prosa: Idrus)
- Bertema kepahlawanan
- Aliran romantis realisme
Angkatan 66
- Bertema protes sosial dan politik
- Aliran Realisme

Metode dalam Berpidato


Kalian sering bukan melihat orang berpidato?

Pertanyaan buat kamu, apakah kamu pernah:
1. Melihat pidato presiden menjelang peringatan Kemerdekaan RI di depan anggota dewan di Gedung MPR/DPR, atau pidato kenegaraan lainnya di televisi? Ya, saat itu presiden membacakan teks yang telah disiapkan.
2. Melihat Bapak dan Ibu Guru menyampaikan amanat pada waktu upacara bendera? Saat itu, kadang-kadang beliau membuka kertas kecil dari sakunya.
3. Melihat seseorang yang menyampaikan sambutan di acara-acara tertentu?
4. Atau kamu pernah mengikuti lomba berpidato yang naskahnya sudah disiapkan dan harus kamu sampaikan tanpa melihat lagi teks tersebut atau dihapal?

Ya, keempat ilustrasi di atas merupakan contoh pengunaan metode berpidato. Ilustrasi nomor 1 disebut metode manuskrip (metode naskah),
Ilustrasi nomor 2 disebut metode ekstemporan (catatan kecil),
Ilustrasi nomor 3 disebut metode Impromptu (serta merta), dan
Ilustrasi nomor 4 disebut metode memoritem (menghapal).

Friday, 18 December 2009

SOAL | Menentukan Jenis Rima



JENIS RIMA BERDASARKAN LETAK HURUF ATAU SUKUKATA DI AKHIR LARIK

Coba kalian pilih jwbn yg benar pada soal berikut:
Banyak peluh tiada angin
Bau badan jadi bertelungkup
Jangan suruh orang berdisiplin
Kalau kamu sendiri belum sanggup
Bait di atas menggunakan rima . . . .
a. rata
b. silang
c. kembar
d. berpeluk

Bait puisi yang menggunakan rima bebas adalah …
a. Pergi berlayar berangkat subuh
Sampai di tempat sudah senja
Mari belajar bersunguh-sungguh
Untuk meraih cita mulia
b. Menengok ke kiri ke kanan mereka berhenti gelisah
Karena kain berwiru dan bertumit tinggi
Rambut terbelai angin dan panas matahari becak lalu
Mereka segera bermusyawarah suaranya tinggi
c. Raja muda pergi kelana
Masuk hutan berburu rusa
Dua pengawal mengiring setia
Mengikat tuan pergi ke mana
d. Yang emas adalah padi
Yang hijau adalah padi
Yang bernas sesungguhnya padi
Yang bergurau kiranya padi

Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan tiada bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Rima akhir dalam setiap baris puisi di atas menggunakan . . . .
a. rima silang
b. rima patah
c. rima berpeluk
d. rima kembar

Untuk menjawab soal ini, kamu harus memahami penjelasan berikut:
Rima Berdasarkan Letak Huruf atau Sukukata di Akhir Larik (Baris):
1. Berpeluk/Berpaut (Pola: abba)
2. Bersilang (Pola: abab). Biasa digunakan dalam pantun.
3. Rangkai (Pola: aaaa). Biasa digunakan dalam syair.
4. Kembar (Pola: aabb)
5. Patah (Pola: abaa/aaba)
6. Merdeka/Bebas (Pola: abcd)

Jenis Bacaan


Coba kalian pilih mana jawbn yg benar pada soal berikut:

Alangkh indahnya pemandgn di pedesaan. Pohon2 rindang, angin berkembang semilir, gemerisik suara air menumbuhkan suasana akrab dg alam. Hidup jadi terasa nyaman.
Paragraf di atas termasuk paragraf . . . .
a. narasi
b. eksposisi
c. persuasi
d. deskripsi
e. argumentasi

Untuk dapat mjwb soal di atas, kalian harus memahami (bukan menghapal) definisi istilah2 tsb.

Ciri-ciri Sastra Berdasarkan Periodesasi Sastra

Coba kalian pilih jawaban yg benar pada soal berikut:

Ciri yg menonjol pada Angktan '45 dlm prkmbangn kesusastraan Indonesia adalah . . . .
a. beraliran romantis idealis serta mementingkn keindahan bahasa
b. beraliran ekspresionis serta lebih mementingkn isi daripada bentuk
c. beraliran realis dg memperhatikan isi dan nilai estetis
d. bertema persatuan dan kesatuan utk mencapai kemerdekaan
e. bertema protes terhadap persoalan2 sosial dan politik

Pembahasan:
Periode sastra sangat erat kaitannya dg sejarah bangsa kita, sehingga masing-masing angkatan memiliki ciri-ciri tertentu.
- ada peristiwa Sumpah Pemuda: usaha untuk mencapai kemerdekaan
Angkatan 30 (Pujangga Baru)
- adanya angan2 kemerdekaan sehingga menggunakan bahasa yg indah (estetika), romantis sentimentil, makanya disebut pujangga.
Angkatan 45
- masa pendobrak (ekspresif), ingin bebas, tidak mau dikekang, ditandai oleh puisi AKU karya Chairil Anwar yg sangat ekspresif itu.
Angkatan 66
- adanya kritik sosial/ unjuk rasa (peristiwa Ampera sehingga gugurnya seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim), krisis ekonomi, dll.

Nah, sudah bisa menentukan jawabannya, kan? Betul, jawabannya:B

Sunday, 13 December 2009

Musikalisasi Puisi


Musikalisasi puisi adalah proses kreatif penyajian puisi dlm bentuk musik. Boleh dg cara pembacaan puisi dg diiringi instrumen musik, atau boleh jg menyanyikan puisi dg notasi lagu trtntu. Tp, memusikalisasi puisi tdk bisa sembarangan. Musik hrs disesuaikan dg nada, suasana, dan isi puisi tsb. Tidak mungkin kan memusikalisasi puisi "Aku" karya Chairil Anwar yg 'nakal' dg notasi lagu sendu sprti lagunya D'Masiv, Ada Band, ataupun BCL. Puisi ini harus dinyanyikan dg ceria, contohnya lagu Laskar Pelangi.


Video contoh sederhana Musikalisasi Puisi Aku (KLIK DI SINI)

Membedakan Fakta dengan Pendapat


Sdh tahu kan, apa itu fakta? Ya,
FAKTA adalah sesuatu yg nyata, benar adanya, tak terbantahkan.
Contoh:
- Telah terjadi aksi blokir di Jalan Tol Jagorawi.
- Dengan banyak membaca, kita jadi banyak tahu.

Sedangkan
PENDAPAT adalah sesuatu yg belum tentu benar, msh berupa perkiraan, dan perlu dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
- Menurut BMG, besok masih akan turun hujan. (
ini belum pasti benar)
- Minum Jamu Singset, tubuh langsing dan kulit pun jadi mulus bak putri keraton.
(ini perlu dibuktikan kebenarannya)

# Contoh Soal Membedakan Fakta dengan Pendapat

Popular Posts