Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Sunday, 11 December 2011

Puisi Berdasarkan Jenis dan Isinya: Puisi Balada

Puisi Berdasarkan Jenis dan Isinya: Puisi Balada --> Berdasarkan isi dan tujuannya, puisi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu balada, ode, himne, satire, dan epigram.

Puisi balada adalah sajak yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog. Misalnya kemaian, putus cinta, dan mendapat musibah atau bencana lainnya.
Berikut contoh puisi balada:
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo (Oleh: W.S. Rendra)

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah.

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapanya.

Puisi ini berisi balada seorang perampok, Atmo Karpo, yang sedang dikepung para warga desa. Namun, ia tak mau menyerah begitu saja. Ia hadapi semua orang yang hendak menangkapnya. Darahpun tumpah, baik dari warga desa maupun Atmo Karpo. Ia pun berkali-kali memanggil nama Joko Pandan. Begitu muncul keduapun bertarung. Pada langkah ketiga, Atmo Karpo terkulai emas oleh luka di sekujur tubuhnya. Sorak-sorai para pasukan kerajaan pun menggema. Namun Joko Pandan tetap merasa menyesal, karena ia telah membunuh bapanya.


Wednesday, 7 December 2011

Pemaparan Singkat Mengenai Penggolongan Puisi Indonesia

Pemaparan Singkat Mengenai Penggolongan Puisi Indonesia--
Puisi Indonesia dapat digolongkan berdasarkan kriteria kurun waktu atau zaman, kriteria isi, dan kriteria bentuk atau gaya pengungkapan yang kadang-kadang disebut pula dengan tipe.

Berdasarkan kurun waktu atau zamannya, puisi Indonesia dapat dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru (modern). Dengan membagi puisi Indonesia berdasarkan kurun waktu atau zamannya, sebenarnya kita juga telah membedakan bentuk dan sifatnya. Berdasarkan sifatnya, puisi lama merupakan milik bersama sehingga siapapun yang mampu menghapalnya, dialah yang memilikinya.

Adapun berdasarkan bentuknya, puisi lama pada umumnya berpola (terikat oleh beberapa aturan). Artinya, sebagian besar berbentuk cipta sastra yang terikat oleh jumlah baris, jumlah kata, atau jumlah huruf. Contohnya pantun. Akan tetapi, ada bentuk puisi lama yang tidak beraturan bentuknya, misalnya puisi mantra.

Puisi baru atau modern sifatnya berbeda dengan puisi lama. Pengarangnya tercantum dengan jelas menyertai puisi. Pengarangnya itulah sang pemilik karya. Puisi baru berbentuk lirik yang menggambarkan cetusan perasaan pribadi pengarangnya. Puisi baru berbentuk cipta sastra yang tidak terikat oleh pola tertentu. Dengan demikian, sering puisi modern disebut pula dengan puisi bebas. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.

Di lain pihak, Ajip Rosidi membedakan puisi lama dan puisi baru berdasarkan bentuknya. Puisi lama berbentuk epik, sedangkan puisi baru berbentuk lirik. Kapankah batas waktu puisi lama dan puisi baru itu? Batas kurun puisi lama dan baru sekitar tahun 1920-an, tepatnya pada tahun 1922 ketika puisi "Tanah Air" karya Muhammad Yamin diterbitkan.

Lampiran Puisi Chairil Anwar :
>Puisi DOA
Puisi AKU

Tuesday, 6 December 2011

Berkenalan dengan Makhluk yang Bernama "Puisi"

Puisi? Siapa "dia"? Kalian belum kenal, atau pura-pura belum kenal? Hhehe, ya betul. Dari segi wajah, dia memang berasal dari Indonesia. Namun ia sebenarnya keturunan dari Yunani. Di Yunani, ia disebut "Poesis" artinya penciptaan.

Henry Guntur Tarigan menyebut bahwa puisi ini sekarang menyempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan terkadang memuat kata kiasan.

Ahdiyat K. mengatakan puisi adalah cipta sastra yang terdiri atas beberapa baris dan satu sama lainnya memperlihatkan pertalian makna serta membentuk sebuah bait atau lebih.

Orang bule sana, Blair dan Chandler memandang puisi sebagai ekspresi dari pengalaman yang bersifat imajinatif yang hanya bernilai dan berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahsa yang memanfaatkan setiap rencana dengan matang dan tepat guna.

Restianti menyimpulkan bahwa puisi adalah cipta sastra yang terdiri atas beberapa larik dan larik-larik itu memperlihatkan pertalian makna serta membentuk sebuah bait atau lebih biasa disebut sebagai sajak.

Yang perlu kalian ketahui:
  • Puisi yang terikat dengan aturan tertentu seperti halnya pantun, syair, gurindam, dll, maka puisi yang seperti ini disebut puisi lama.
  • Puisi yang tidak terikat aturan tertentu, ia bebas tak terbelenggu oleh aturan, maka puisi yang seperti ini disebut puisi baru. Orang lebih enak menyebutnya sebagai puisi (saja).
Bagaimana? Sudah lebih kenal dengan yang namanya puisi? Oke, dehhhh.......

Referensi: Tarigan, Henry Guntur. 1994. Prinsip-prinsip Dasar Sastra: Bandung: Angkasa.

Sunday, 4 December 2011

Ringkasan | Puisi Lama Berbentuk Pantun

Arsip ini saya lampirkan lagu Cindai yang dinyanyikan oleh Sitti Nurhaliza, lagu yang memakai pantun sebagai liriknya.
Mungkin kalian masih belum jelas tentang pengajaran Bapak beberapa waktu yang lalu. Jika memang begitu dan menemukan masalah ketika mengerjakan soal mandiri di rumah, mudah-mudahan arsip ini dapat membantu kalian secara online, kapanpun, dan dimanapun. Tak apa sambil tiduran di kamar, tapi hati-hati dengan matamu. Membaca sambil tiduran kurang baik bagi kesehatan mata. Layar HP pun terlalu kecil buat matamu untuk membaca teks yang cukup panjang ini. Selamat belajar....
Pantun memiliki arti bagai, seperti, ibarat, umpama, laksana. Pantun merupakan salah satu cipta sastra hasil karya sastra bangsa Indonesia sendiri yang berisi perumpamaan atau ibarat.

Syarat-syarat pantun:
  1. Tiap bait terdiri atas 4 baris.
  2. Tiap baris terdiri atas 8-12 sukukata.
  3. Tiap baris terdiri atas 4-6 kata.
  4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan bait ketiga dan keempat merupakan isi.
  5. Rima akhir bersajak a-b-a-b


Pantun dapat digunakan untuk menyatakan segala macam perasaan atau curhat, baik perasaan senang, cinta, sedih, benci, dan lain-lainnya. Makanya, pantun dikenal pula jenis-jenis pantun, seperti pantun agama, remaja, jenaka, teka-teki, dan nasihat.

Pantun Nasihat:
Satu, dua, tiga, empat
Lima, enam, tujuh, delapan
Tuntutlah ilmu sampai dapat
Sudah tua menyesal jangan

Pantun Jenaka:
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbig
Biar marah ketawa juga

Pantun Agama:
Asam kandis asam gelugur
Keduanya asam riang-riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Pantun Teka-teki:
Berlayar perahu dari Berandan
Menuju arah Selat Malaka
Lebar kepaa dari badan
Apakah itu cobalah terka


Ringkasan | Puisi Lama Berbentuk Syair



Mungkin kalian masih belum jelas tentang pengajaran Bapak beberapa waktu yang lalu. Jika memang begitu dan menemukan masalah ketika mengerjakan soal mandiri di rumah, mudah-mudahan arsip ini dapat membantu kalian secara online, kapanpun, dan dimanapun. Tak apa sambil tiduran di kamar, tapi hati-hati dengan matamu. Membaca sambil tiduran kurang baik bagi kesehatan mata. Layar HP pun terlalu kecil buat matamu untuk membaca teks yang cukup panjang ini. Selamat belajar....
Syair berasal dari kata syuur yang berarti perasaan. Dalam bahasa Arab, menggubah syuur pada umumnya dinamakan syair, sedangkan dalam kesusastraan Indonesia istilah syair diberikan bukan pada penggubahnya, melainkan pada bentuk atau gubahannya.
Syair masuk ke Indonesia bersama dengan masuknya agama Islam. Syair adalah cipta sastra yang dapat dipergunakan untuk melukiskan berbagai cerita, baik yang sebenarnya, lukisan, atau sindiran maupun dongeng yang panjang.

Ciri-ciri Syair:
  1. Tiap bait terdiri atas 4 baris
  2. Tiap baris terdiri atas 8-13 sukukata
  3. Syair bersajak sama (a-a-a-a)
  4. Keempat baris pada tiap baitnya merupakan isi.
Contoh :

Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka Sultan
Duduklah baginda bermuka-mukaan

Abdul Muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya Syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Paras elok amat sempurna
Patah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih padanya mulia dan hina

Akan ramah putri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan

Saturday, 3 December 2011

Ringkasan | Mengenal Gurindam, Puisi Lama dari Tamil

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang berasal dari kesusastraan Tamil, yakni salah satu daerah yang terletak di India Selatan.


Ciri-ciri Gurindam:
  1. Tiap bait terdiri atas dua baris.
  2. Terdiri atas 10-14 sukukata dalam tiap baris.
  3. Bersajak a-a
  4. Bait pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan bait kedua merupakan akibat atau balasan.
  5. Berisi nasihat, petuah, atau filsafat.
Contoh gurindam:


Jika kena penyakit kikir
Sanak saudara lari menyingkir


Kurang pikir, kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat


Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa

Popular Posts