Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Monday, 17 February 2014

Sinopsis Novel, Film, dan Sinetron

Sinopsis Novel, Film, dan Sinetron--
Selamat datang. Kamu berada di blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu.
Internet adalah media yang sangat dekat dalam diri siswa abad ini. Kemajuan internet (teknologi informasi dan komunikasi) dewasa ini sangat berpengaruh besar dalam sendi-sendi kehidupan (para siswa). Kemajuan teknologi tak dapat dibendung namun kemampuan memanfaatkannya untuk hal yang positif, dalam hal ini memperluas wawasan ilmu pengetahuan, adalah sebuah keniscayaan. Melalui blog ini, siswa bisa terus mempelajari materi pelajaran sesuai kemauannya, kapanpun, dan di manapun; tanpa batas ruang dan waktu.
Blog PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI JARI KAMU, blog Edukasi, Menghibur, dan Trendy.


Sinopsis Novel (15 Update Terbaru):

Sinopsis Film/ Sinetron (15 Update Terbaru):

Friday, 7 February 2014

Mengapa Karya Sastra Klasik Tidak Sama dengan Karya Sastra Modern?

Mengapa Karya Sastra Klasik Tidak Sama dengan Karya Sastra Modern?-- Setiap periode atau angkatan dalam kesastraan termasuk Indonesia mempunyai ciri-ciri yang membedakan satu sama lain. Mengapa harus ada perbedaan? Tentu, hal ini disebabkan oleh berkembangnya zaman sehingga mengubah pola pikir dan latar sosial/ budaya masyarakatnya. Pada gilirannya, mengubah pula karakteristik sastra. Untuk lebioh jelasnya bisa disimak melalui perbedaan ciri sastra klasik dan sastra modern berikut.

Secara umum, sastra klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Penyebarannya dilakukan secara lisan (oral), dari mulut ke mulut. 
  2. Pengembangannya statis, perlahan-lahan, serta terbatas kepada kelompok-kelompok tertentu. 
  3. Pengarang umumnya tidak diketahui (anonim). 
  4. Berkembang dalam banyak versi akibat cara penyebarannya yang disampaikan secara lisan. 
  5. Ditandai ungkapan-ungkapan klise (formulazired). Misalnya, menggambarkan kecantikan seorang putri dengan ungkapan seperti bulan empat belas, menggambarkan kemarahan seorang tokoh dengan ungkapan seperti ulat berbelit-belit. 
  6. Berfungsi kolektif yaitu sebagai media pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. 
  7. Bersifat prologis, yakni mempunyai lokasi tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. 
  8. Merupakan milik bersama dari kolektif tertentu.

Secara umum, sastra modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Penyebarannya dilakukan baik secara lisan maupun tertulis.
  2. Pengembangannya dinamis, cepat, serta tak terbatas kepada kelompok-kelompok tertentu. 
  3. Pengarang umumnya diketahui.
  4. Berkembang dinamis sesuai kemajuan teknologi (media kertas maupun elektronik/ internet)
  5. Ditandai ungkapan-ungkapan baru.
  6. Merupakan milik individu (penulis).
  7. Gaya bahasa bebas
  8. Mengemukakan kehidupan yang absurd atau mustahil

Sastra modern sendiri dibagi lagi menjadi beberapa periode atau kita biasa menyebutnya dengan angkatan, antara lain: Angkatan ‘20 (Angkatan Balai Pustaka), Angkatan ‘30 (Angkatan Pujangga Baru), Angkatan ’45, Angkatan ’66.
.

Popular Posts