Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Sunday, 18 January 2015

Kalimat berita (Kalimat Deklaratif) dan Contohnya

Kalimat berita
Kalimat berita (kalimat deklaratif) adalah kalimat yang isinya berupa penyampaian berita atau informasi. Dalam tuturan, intonasi kalimat berita menurun pada akhir kalimat. Dalam bentuk tulisan, kalimat berita diakhiri dengan tanda titik. Kalimat berita terdiri atas beberapa macam, antara lain, kalimat berita positif dan kalimat berita negatif.

Berita positif adalah berita yang menginformasikan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, tentang suatu keberhasilan, keindahan, dan sejenisnya.
Contoh:
a. Kakak suka main bola.
b. Anak itu paling pandai di kelasnya.
c. Dia selalu menepati janjinya.
d. Tidak ada korban dalam musibah itu.
e. Sekolah kita akan dikunjungi pak menteri.

Berita negatif adalah berita yang menginformasikan hal yang buruk. Misalnya, tentang kedukaan, bencana, dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan.
Contoh:
a. Bapak pulang kemalaman.
b. Kita gagal dalam pertandingan kemarin.
c. Tadi malam rumahnya kebakaran.

Saturday, 17 January 2015

Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif) dan Contoh-contohnya

Kalimat perintah atau disebut juga kalimat imperatif adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini ditandai nada yang agak naik, bahkan bisa bernada keras apabila perintah itu menyangkut sesuatu yang penting. Dalam bentuk tulis, kalimat perintah umumnya ditandai oleh tanda seru (!).

Macam-macam kalimat perintah :

a. Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang maksudnya mencegah seseorang berbuat sesuatu. Kalimat larangan ditandai oleh kata jangan, dilarang, atau tidak boleh.
Contoh:
1. Pak, jangan turuti perkataannya.
2. Dilarang membuang sampah di sini!
3. Kita tidak boleh mengganggunya. Kasihan!
4. Jangan lakukan itu, nanti bisa dimarahi pak Guru.

b. Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang menyatakan permintaan atau bujukan agar seseorang mau mengikuti kita. Kalimat ajakan ditandai oleh kata ayo, mari, yuk, dan sejenisnya. Bentuknya dapat berupa kalimat berita atau tanya.
Contoh:
l. Kita jalan-jalan, yuk!
2. Ayo, kita ikut bersama mereka.
3. Kamu mau ikut bersama kami?

Friday, 16 January 2015

Contoh Soal Pilihan Ganda tentang Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat. Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu.
Peribahasa terdiri atas perumpamaan, pepatah, ungkapan, ibarat, pemeo, dan tamsil (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Berikut contoh soal tentang peribahasa bagi kalian yang duduk di sekolah dasar.

1. Makna peribahasa Ada gula ada semut adalah ....
a. Di mana ada kesenangan, di situ banyak orang mengunjungi.
b. Di mana ada gula, di situ banyak orang mendatangi.
c. Di mana ada gula, di situ banyak semut mendatangi.
d. Di mana ada kesenangan, di situ banyak semut mendatangi.

2. Makna peribahasa Adat dagang tawar-menawar adalah ....
a. Adat harus dijalankan dan ditepati.
b. Barang dagangan boleh ditawar.
c. Sesuatu itu tidak ada yang pasti.
d. Hendaknya sesuatu disesuaikan adat setempat.

3. Di antara peribahasa berikut yang memiliki makna kebaikan dibalas dengan keburukan adalah ....
a. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
b. Alang-alang berdawat biarlah hitam.
c. Air susu dibalas dengan air tuba.
d. Angkuh terbawa tampan tertinggal.

4. Di antara peribahasa berikut yang memiliki makna perbuatan jahat yang tidak tampak adalah ....
a. Bagai batu jatuh di lubuk.
b. Bagai bujuk lepas dari bubu.
c. Bagai anjing berebut tulang.
d. Bagai api dalam sekam.

Kata Bersinonim (Sinonim) dan Contoh Penggunaannya

Kalian tahu tidak atau pernah mengisi teka-teki silang? Nah, di teka-teki silang itu, di antaranya kita menuliskan persamaan makna kata (sinonim) sesuai jumlah kotak yang tersedia. Coba perhatikan kotak teka-teki silang berikut:
TTS
Dapatkah kalian mengisi kotak tersebut dengan sinonim yang tepat?
Untuk kalian ketahui, selain sinonim, soal dalam teka-teki silang juga berupa pertanyaan yang harus dijawab. Misal, gunung tertinggi di dunia (Jawab: Everest, Himalaya).

Sinonim lainnya:
- bengis = kejam = lalim = suka aniaya
- faedah = guna = manfaat
- jompo = tua sekali = renta
- raga = tubuh = badan
- sebaya = seusia = sepadan
- songkok = topi = peci

Contoh Kalimat:
- Raja mana yang memimpin dengan bengis?
- Buah alpukat berfaedah untuk menurunkan tensi darah.
- Orangtuaku tak perlu masuk panti jompo.
- Biarpun raga ini akan hancur, aku tetap menunggumu.
- Mahar adalah teman sebaya Ikal.
- Tamu yang pertama datang, diberi hadiah songkok.

Sinonim ini bisa kalian lihat pada kamus.
Isian pada kotak teka-teki silang tersebut:
Mendatar:
1. amanat
4. bak
5. unggul
Menurun:
1. akibat
2. anak pungut
3. tabib

Thursday, 15 January 2015

Ciri-ciri Kebahasaan dalam Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan teks yang berisi langkah-langkah cara melakukan sesuatu atau membuat sesuatu. Dari definisi itu, tentu bahasa yang digunakan dalam teks prosedur memiliki ciri tertentu. Jika langkah-langkah yang dibahas adalah cara membuat atau melakukan sesuatu, tentu akan memuat alasan mengapa harus dilakukan. Hal ini tentu akan menggunakan kata-kata yang sifatnya berlawanan (antonim). Sesuatu yang dilakukan ini lebih mudah daripada langkah-langkah melakukan sesuatu yang lain, apa kerugiannya/ kesulitannya, apa keuntungan/ kemudahannya. Selain antonim, tentu ada sinonim (persamaan makna kata).

Ciri lainnya adalah adanya kata-kata pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Kata-kata tersebut digunakan untuk menyebutkan langkah-langkah (prosedur) yang dilakukan untuk melakukan/ membuat sesuatu. Kata-kata pertama. kedua, ketiga, dan seterusnya itu disebut kata bilangan. Ciri yang terakhir, bahasa dalam teks prosedur selalu berupa kalimat perintah. Misalnya: Masukkan minyak goreng ke dalam wajan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri bahasa teks prosedur adalah: sinonim dan antonim, kata bilangan, dan kalimat perintah.

Oh ya, dalam pembahasan teks prosedur, kalian juga akan belajar mengenai penulisan ejaan yang benar.

Monday, 12 January 2015

Perbedaan dan Persamaan Karakteristik Novel Angkatan 20-30-an

Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh. Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Karakteristik novel dapat diketahui dari gaya kepenulisan pengarang dan "suara zaman". Karakteristik gaya kepenulisan pengarang dapat diketahui dari gaya bahasa yang digunakan novel Angkatan 20-an (Balai Pustaka), Angkatan 30-an (Pujangga Baru), termasuk novel-novel modern. Novel Angkatan 20-an seperti Sitti Nurbaya masih menyisipkan perumpamaan klise dan pepatah. Novel Angkatan 30-an seperti Layar Terkembang tidak menggunakan perumpamaan klise dan pepatah. Sementara itu, gaya kepenulisan pengarang novel modern lebih bebas dan menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu.

Perbedaan Karakteristik Novel Angkatan 20-30-an:

Novel Angkatan 20-an memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Isi novel menggambarkan pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda.
2. Isi novel menampilkan persoalan kawin paksa.
3. Isi novel menggambarkan jiwa kebangsaan yang belum maju.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih sering menggunakan syair, pantun, dan pepatah.

Novel Angkatan 30-an memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Pengarang lebih bebas menentukan nasib karya sastranya sendiri.
2. Isi novel menampilkan persoalan yang dihadapi masyarakat kota.
3. Novel Angkatan 30-an menggambarkan cara menggunakan kebebasan dan fungsi kebebasan
4. Novel Angkatan 30-an tidak menggunakan pepatah, bahasa dalam novel lebih sering menggunakan ungkapan.

Novel-novel yang diterbitkan dalam periode Angkatan 20-an adalah Azab dan Sengsara, Sitti Nurbaya, La Hami, Di Bawah Lindungan Kabah, dan lain-lain.

Persamaan Novel 20-an dengan 30-an:
Novel Indonesia di era 20/30-an sangat kental dengan nilai-nilai budaya. Novel yang terbit pada era ini disebut novel angkatan Balai Pustaka atau angkatan Sitti Nurbaya [20-an), dan angkatan Pujangga Baru (30-an).
Beberapa karakteristik novel yang terbit pada era ini adalah:
1. Adat dan kebiasaan masyarakat masih terlihat dengan jelas.
2. Bahasa yang digunakan kaku dan monoton, tetapi sangat memedulikan kesantunan.
3. Kalimat yang digunakan sering bermetafora atau berlebih-lebihan.
4. Sikap kesukuan (chauvimisme) masih sering terlihat.

Monday, 5 January 2015

Karakteristik Novel Era 20/30-an (Balai Pustaka/ Pujangga Baru)

Karakteristik Novel Era 20/30-an (Balai Pustaka/ Pujangga Baru)--
Novel merupakan jenis karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Watak dan perilaku setiap pelaku dalam cerita ditonjolkan,
tidak hanya berpusat pada satu tokoh. Situasi yang ditampilkan dalam novel juga berbeda-beda. Penulis novel disebut novelis. Seperti dalam cerita rekaan dan cerpen, yang termasuk unsur intrinsik dalam novel
adalah tema, tokoh, latar, konflik, dan alur atau plot.

Novel Indonesia di era 20/30-an sangat kental dengan nilai-nilai budaya. Novel yang terbit pada era ini disebut novel angkatan Balai Pustaka atau angkatan Sitti Nurbaya [20-an), dan angkatan Pujangga Baru (30-an).
Beberapa karakteristik novel yang terbit pada era ini adalah:
1. Adat dan kebiasaan masyarakat masih terlihat dengan jelas.
2. Bahasa yang digunakan kaku dan monoton, tetapi sangat memedulikan kesantunan.
3. Kalimat yang digunakan sering bermetafora atau berlebih-lebihan.
4. Sikap kesukuan (chauvinlsme) masih sering terlihat.

Popular Posts