Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Saturday, 29 November 2014

Macam-macam Kalimat Tunggal dan Contohnya

Macam-macam Kalimat Tunggal dan Contohnya-- Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu subjek, satu predikat, atau satu objek, satu keterangan, satu pelengkap saja. Kalimat tunggal sekurang-kurang memiliki dua fungsi, subjek dan predikat.

Kalimat tunggal dapat dibedakan berdasarkan kategori predikatnya, yaitu:
(1) kalimat berpredikat verbal (berupa kata kerja),
(2) kalimat berpredikat adjektival (berupa kata sifat),
(3) kalimat berpredikat nominal (berupa kata benda),
(4) kalimat berpredikat numeral (berupa kata bilangan),
(5) kalimat berpredikat frasa preposisional (berupa kata depan dengan frasa tempat).

Kalimat tunggal berpredikat verbal dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. kalimat taktransitif, artinya tidak berobjek dan tidak berpelengkap.
Contoh :
- Bu Lurah sedang berbelanja.
- Kami berenang (pada hari Sabtu pagi).
2. kalimat ekatransitif, artinya kalimat ini berobjek namun tidak berpelengkap.
Contoh :
- Dia merestui kepergian anaknya.
- Pak Lurah memberangkatkan rombongan terlalu lambat.
3. kalimat dwitransitif, artinya memiliki objek dan pelengkap.
Contoh :
- Amir sedang mencarikan adiknya pekerjaan.
- Ayah mengirimi kami uang tiap bulan.

Kalimat tunggal berpredikat adjektival adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa adjektival (kata sifat).
Contoh:
a) Adiknya sakit.
b) Apa yang dikatakannya benar.

Kalimat tunggal berpredikat nominal adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa nominal (kata benda). Contoh:
a) Tas itu buatan Bandung.
b) Dia guru saya.

Kalimat tunggal berpredikat numeral adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa numeral (kata bilangan).
Contoh:
a) Muridnya banyak.
b) Rumahnya dua.

Kalimat tunggal berpredikat frasa preposisional adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa frasa preposisional (kata depan dengan frasa tempat).
c) Adiknya ke rumah kemarin.
d) Guru di dalam ruangan.

Disadur dari: Bahasa Indonesia 2, Kemdikbud

Thursday, 27 November 2014

Frasa dan Macam-macamnya (Jenisnya)

Frasa adalah gabungan kata atau lebih yang menduduki satu fungsi saja. Misalnya subyek saja, atau predikat saja, atau obyek saja, atau keterangan saja.

Perhatikan contoh kalimat berikut:
Kakak sedang memasak sayur lodeh di dapur.

[kakak] = S (subyek)
[sedang memasak] = P (predikat)
[sayur lodeh] = O (obyek)
[di dapur] = Ket (Keterangan)

Pada kalimat di atas, bisa disumpulkan ada tiga frasa, yaitu "sedang memasak", "sayur lodeh", dan "di dapur". karena ketiga frasa tersebut menempati satu fungsi, yaitu "sedang memasak" pada funsi predikat, "sayur lodeh" pada fungsi obyek, dan "di dapur" pada fungsi keterangan.

Ada dua jenis/ macam frasa, yaitu:
1.Berdasarkan distribusi unsurnya
2.Berdasarkan kategori atau jenis katanya

1.Berdasarkan distribusi unsurnya, terbagi atas Frasa Eksosentris dan Frasa Eksosentris.

1.1 Frasa Eksosentris
Yaitu frasa yg tidak mempunyai inti frasa (cirinya: selalu diawali kata depan atau kata sambung).
Contoh: di halaman, pada gurunya, ke kantor

1.2 Frasa Endosentris
Yaitu frasa yg mempunyai inti frasa. Terbagi atas: Frasa Endosentris yang Koordinatif, Frasa Endosentris Atributif, dan Frasa Endosentris Apositif.

- Frasa Endosentris yang Koordinatif.
Yaitu frasa endosentris yang terdiri atas unsur-unsur setara (ciri: dapat disisipi kata dan/atau).
Contoh: suami istri, tiga empat (bulan), rumah pekarangan, dua tiga (hari)

- Frasa Endosentris Atributif.
Yaitu frase yang terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Oleh karena itu, frase ini tidak mempunyai potensi untuk dihubungkan dengan kata hubung "dan" atau "atau". Frasa endosentris atributif hanya mengandung satu inti, yang dapat didahului atau diikuti oleh medifikator. Baik inti maupun modifikator dapat terdiri dari salah satu kelas kata, seperti nomina, verba, numeralia, ajektiva, atau adverbia.
Contoh: pembangunan lima tahun, buku baru, sedang belajar, sangat bangga, pekarangan luas, pintu merah

- Frasa Endosentris Apositif.
Yaitu frasa yang berinti dua dan kedua inti itu tidak mempunyai referen yang sama, sehingga kedua inti tersebut tidak dapat dihubungkan oleh konektor. Unsur-unsur frasa ini tidak dapat dihubungkan dengan kata dan atau atau dan secara semantis unsur yang satu sama dengan yang lainnya.
Contoh:
Yogya, kota pelajar
Indonesia, tanah airku
Bapak Jokowi, Presiden RI
Kami, rakyat Indonesia
Ali, tetangga saya

2.Berdasarkan kategori atau jenis katanya:
2.1 Frasa verba
Yaitu frasa yang dibentuk oleh kata kerja
Contoh : sedang mencuci
Kalimat: Ibu sedang mencuci pakaian. {[ibu]=S, [sedang mencuci]=P, [pakaian]=O}

2.2 Frasa nomina
Yaitu frasa yang dibentuk dari kata benda
Contoh : sayur lodeh
Kalimat: Kakak sedang memasak sayur lodeh di dapur. {[kakak]=S, [sedang memasak]=P, [sayur lodeh]=O, [di dapur]=Ket}

2.3 Frasa adjektif
Yaitu frasa yang dibentuk dari kata sifat.
Contoh : dengan senang hati
Kalimat: Ibu membersihkan kamar dengan senang hati. {[ibu]=S, [membersihkan]=P, [kamar]=O, [dengan senang hati]=keterangan sifat}

berbagai sumber

Perbedaan Kata Majemuk dan Frasa

Antara kata majemuk dan frasa sering menjadi polemik dan mengundang perdebatan di kalangan siswa. Padahal antara keduanya memiliki perbedaan. Apa dan bagaimana perbedaannya? Simak penjelasan berikut.

Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru.
Contoh:
- abu gosok (membentuk makna baru dari kata asal "abu" dan "gosok")
- getah bening (membentuk makna baru dari kata asal "getah" dan "bening")
- gugur bunga (membentuk makna baru dari kata asal "gugur" dan "bunga")
- maju mundur (membentuk makna baru dari kata asal "maju" dan "mundur")
- saksi mata (membentuk makna baru dari kata asal "saksi" dan "mata")
- ringan tangan (membentuk makna baru dari kata asal "ringan" dan "tangan")
- lanjut usia (membentuk makna baru dari kata asal "lanjut" dan "usia")
(Baca selengkapnya di: Kata Majemuk dan Contoh-contohnya)

Frasa adalah gabungan kata atau lebih yang menduduki satu fungsi saja. Misalnya subyek saja, atau predikat saja, atau obyek saja, atau keterangan saja.
Contoh :
[sedang memasak] = P (predikat)
[sayur lodeh] = O (obyek)
[di dapur] = Ket (Keterangan)
(Baca selengkapnya di: Frasa dan Macam-macamnya (Jenisnya))

Saturday, 15 November 2014

Contoh Soal UAS B.Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 2013

Contoh Soal UAS B.Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 2013-- Selamat datang. Kamu berada di pintu gerbang blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu. UAS (Ulangan Akhir Semester) sudah menjelang, kamu harus persipkan diri. Di blog ini, kamu dapat mempelajari contoh-contoh soal obyektif mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas 8 Kurikulum 2013. Silakan pilih dan klik judul-judul di bawah ini.

Contoh Soal UAS B.Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013

Contoh Soal UAS B.Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013-- Selamat datang. Kamu berada di pintu gerbang blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu. UAS (Ulangan Akhir Semester) sudah menjelang, kamu harus persipkan diri. Di blog ini, kamu dapat mempelajari contoh-contoh soal obyektif mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Silakan pilih dan klik judul-judul di bawah ini.

Sunday, 9 November 2014

Contoh Soal Pilihan Ganda B.Indonesia Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013

Contoh Soal Pilihan Ganda B.Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 2013-- Selamat datang. Kamu berada di pintu gerbang blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu. Di blog ini, kamu dapat mempelajari contoh-contoh soal obyektif mata pelajaran bahasa Indonesia Kelas 8 Kurikulum 2013. Silakan pilih dan klik judul-judul di bawah ini.
KELAS VIII:

Friday, 7 November 2014

Sinopsis Film "Ada Apa dengan Cinta?"

Ada Apa dengan Cinta? adalah sebuah film Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang rilis pertama kali pada hari Kamis, 7 Februari 2002 dan dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo, Film ini dirilis menyusul film berjudul Petualangan Sherina yang booming terlebih dahulu. Lagu tema Ada Apa dengan Cinta? yang dinyanyikan vokal oleh Melly Goeslaw Feat. Erick Benzi, menjadi hits, dan pengambilan gambar dilakukan di beberapa lokasi di kecamatan Gambir, kecamatan Menteng, kota Jakarta Pusat dan kecamatan Kebon Jeruk, kota Jakarta Pusat.

Film ini meraih sukses besar di Indonesia dan bersama film Petualangan Sherina (2000) menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia. Ada Apa dengan Cinta ditayangkan di berbagai negara termasuk Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura.
Sinopsis:
Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan keempat temannya yakni Alya (Ladya Cherill), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal) dan Milly (Sissy Priscillia) adalah siswa SMA pengurus mading di sekolahnya. Lebih dari itu mereka bersahabat dengan prinsip masalah salah satu diantara kita adalah masalah kita semua, musuh salah satu diantara kita adalah musuh kita semua. Persahabatan mereka tidak main–main, kapanpun mereka siap membantu satu sama lain bila ada masalah yang menimpa. Cinta bahkan membuat puisi tentang persahabatan mereka berjudul “Aku ingin bersama selamanya” yang ia ikutkan juga pada lomba puisi di sekolahnya.

Persahabatan mereka diuji kala Cinta menyukai Rangga (Nicholas Saputra). Bermula dari menangnya Rangga pada lomba puisi yang biasanya dimenangkan Cinta, Cinta yang merupakan pengurus mading tersinggung karena Rangga tidak pernah mengirim karya puisinya. Ia berfikir Rangga tidak pernah menganggap mading sekolah ada. Ketersinggungan Cinta bertambah saat Rangga menolak wawancara yang akan ia lakukan untuk mengisi profil pemenang lomba puisi di sekolahnya itu. Rangga menganggap ia tidak pernah mengikuti lomba puisi itu apalagi memenanginya.
Cinta menceritakan kegeramannya dan ditanggapi serius oleh keempat sahabatnya. Carmen yang tomboy bahkan siap menimpal Rangga namun Cinta menolaknya. Kondisi ini jugalah yang membatalkan Alya membagi masalah tentang kekerasan yang terjadi pada keluarganya kepada Cinta di telfon.
Kegeraman Cinta berakhir saat Rangga mengucapkan terima kasih kepadanya. Berawal dari hilangnya buku Rangga yang berjudul Aku karya Syumanjaya, Cinta yang menemukan buku itu mengembalikannya kepada Rangga. Semenjak kejadian itu mereka menjadi dekat apalagi keduanya sama-sama menyukai puisi.

Kedekatan Rangga mulai mengganggu hubungan Cinta dengan keempat sahabatnya. Cinta datang terlambat ke konser Pas karena sebelumnya jalan-jalan bersama Rangga ke Kwitang tempat membeli buku-buku bekas. Dikesempatan yang lain ketika keempat sahabat Cinta di lapangan basket, Cinta sedang mengunjungi Rangga dan menemaninya memasak.
Puncaknya adalah pada saat Cinta membatalkan janji bertemu keempat sahabatnya. Berkilah pergi berobat ke dokter, Cinta pergi ke café bersama Rangga. Disaat bersamaan Alya yang stress sangat membutuhkan Cinta tetapi dengan alasan yang sama Cinta menolak kedatangan Alya ke rumahnya.

Di saat sahabatnya sedang kesulitan dengan masalah yang menimpa, Cinta berkencan dengan Rangga di sebuah café. Dengan diiringi petikan gitar Cinta membacakan puisi ciptaan Rangga. Puisi kesepian, kesendirian yang ternyata menggambarkan keadaan Alya yang tidak tahan dengan masalah yang membelitnya. Ia mencoba bunuh diri dengan memutus urat nadi ditangannya. Suasana yang sangat kontras dari perinsip persahabatan yang Cinta dengung – dengungkan.

Saat Cinta pulang ia sedih mendengar kabar Alya dirawat di rumah sakit akibat percobaan bunuh diri. Di rumah sakit Maura melarang Cinta bertemu Alya. Ia dan teman–temanya yang lain kecewa karena Cinta telah berbohong. Cinta sangat menyesal dan atas kejadian itu ia menganggap Rangga lah penyebab perubahan dirinya. Cinta lantas meminta Rangga tidak menemuinya. Rangga pun sepakat bahwa ia tidak akan menghubungi Cinta lagi.
Di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta berkencan dengan Rangga. Cinta yang saat berkata jujur kepergok teman-teman yang lainnya juga meminta maaf atas kejadian itu. Ia pun menerangkan tidak akan berhubungan dengan Rangga lagi.
Cinta menjadi seorang pelamun, dan ini disadari betul oleh keempat sahabatnya. Setelah di desak akhirnya Cinta mengakui bahwa ia jatuh cinta kepada Rangga. Keempat sahabatnya lantas mendesak Cinta untuk meminta maaf dan mengatakan perasaan Cinta yang sebenarnya kepada Rangga.

Rangga ternyata berencana pindah sekolah ke Amerika bersama Ayahnya. Ia sangat gelisah bahkan hanya untuk sekedar berpamitan kepada Cinta. Atas informasi dari Pak Wardiman, Cinta dan teman– temannya mengetahui rencana Rangga ke Amerika dan mereka lantas menyusul Rangga ke Bandara. Di Bandara Cinta berhasil menemui Rangga dan mengungkapkan isi hati yang sebenarnya. Cinta juga meminta Rangga membatalkan niatnya sekolah di Amerika. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi dengan judul "Ada Apa Dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.

Tuesday, 4 November 2014

Persamaan Novel Angkatan 20 dengan Angkatan 30-an

Persamaan Novel Angkatan 20 dengan Angkatan 30-an-- Novel Indonesia bisa dibedakan menjadi beberapa angkatan (baca di SINI. Nah, kalau membicarakan novel Angkatan 20 dengan 30-an, ada kemiripan/ persamaannya. Apa saja? Simak penjelasan berikut:
a. Tema berkisar masalah adat dan kawin paksa
b. Isinya kebanyakan mengkritik keburukan adat lama dalam soal perkawinan.
c. Tokoh-tokohnya diceritakan sejak muda hingga meninggal dunia
d. Konflik yang dialami para tokoh kebanyakan disebabkan perselisihan dalam memilih nilai kehidupan (barat dan timur)
e. Pleonasme (menggunakan kata-kata yang berlebihan)
f. Bahasa terkesan kaku dan statis
g. Bahasanya sangat santun
h. Para penulisnya kebanyakan berasal dari Pulau Sumatera

Sinopsis beberapa novel Angkatan 20/30-an:
@ Novel Salah Asuhan
@ Novel Layar Terkembang
@ Novel Dian yang Tak Kunjung Padam
@ Novel Sitti Nurbaya
@ Novel Azab dan Sengsara

Materi tentang Menyunting Ejaan (Tata Bahasa)

Materi tentang Menyunting Ejaan (Tata Bahasa)-- Selamat datang. Kamu berada di blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu, blog tempat belajar Bahasa Indonesia melalui jari-jari kamu.
Internet adalah media yang sangat dekat dalam diri siswa abad ini. Kemajuan internet (teknologi informasi dan komunikasi) dewasa ini sangat berpengaruh besar dalam sendi-sendi kehidupan (para siswa). Kemajuan teknologi tak dapat dibendung namun kemampuan memanfaatkannya untuk hal yang positif, dalam hal ini memperluas wawasan ilmu pengetahuan, adalah sebuah keniscayaan. Melalui blog ini, siswa bisa terus mempelajari materi pelajaran sesuai kemauannya, kapanpun, dan di manapun; tanpa batas ruang dan waktu.
Blog PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI JARI KAMU, blog Edukasi, Menghibur, dan Trendy.

Berikut materi yang ada di blog ini terkait dengan menyunting ejaan (Tata Bahasa). Silakan pilih dan klik untuk membaca lebih lanjut.



Sunday, 2 November 2014

Sinopsis Film "Gunung Emas Almayer", Film Kolosal Bersetting Abad ke-19

FILM 'Gunung Emas Almayer' bercerita tentang Kaspar Almayar, seorang arkeolog dan pedagang senjata terpandang asal Belanda yang mencari Gunung Emas di Selat Malaka pada abad ke 19. Usahanya kerap dihalangi oleh berbagai tantangan baik dari pedagang Arab (Alex Komang), manuver politik ketua suku adat setempat (El Manik), ancaman tentara Kolonial Inggris dan Bajak laut.

Pangeran Malaka yang tampan bernama Daen Maroola membeli bubuk mesiu dari Almayer. Ketika Daen melihat Nina, putri Almayer, Daenpun jatuh cinta.

Daen mengetahui letak gunung emas yang Almayer inginkan dan ngin membantu Almayer menemukan Gunung Emas tersebut, tetapi Almayer harus membantunya mendapatkan bubuk mesiu yang ia butuhkan.

Almayer pun menyanggupi. Tanpa sepengetahuan Almayer, bubuk mesiu digunakan Daen untuk berperang melawan pasukan penjajah Inggris yang pada saat itu menguasai Malaka. Daenpun dianggap bajak laut pemberontak oleh Inggris dan ditetapkan menjadi buronan.

Film yang diproduksi Media Desa Indonesia rasanya tak sekadar film biasa. Pasalnya, biaya produksi film tersebut menghabiskan biaya USD 5,5 juta atau sekitar Rp 60 miliar. Dijelaskan, properti, setting, dan pengadaan kostum dalam film tersebut yang paling menyedot dana cukup banyak. Maklum saja, film dengan ribuan kru ini juga menggunakan desainer terbaik dari negara luar. Semua habis buat desain perahu. Sewa perahu itu per harinya USD 10 ribu per hari dan itu menelan biaya besar. Kostumnya juga butuh proses mendesain biar terlihat sesuai eranya.

Disutradarai oleh U-Wei Bin Haji Saari dari Malaysia, film ini berlatar belakang 1830-an. Diketahui U-Wei hanya menyutradai satu film dalam sepuluh tahun selama hidupnya.
Itu dilakukannya demi menciptakan sebuah film yang tak biasa. Maka, 'Gunung Emas Almayer' ini juga merupakan karya Masterpiece sang sutradara.

Rumah produksi Media Desa Indonesia pun tidak ingin setengah-setengah dalam memproduksi film 'Gunung Emas Almayer'. Film ini juga bakal didistribusikan hingga ke luar negeri.
Jika tidak ada aral melintang, film yang diadaptasi dari novel era 1800-an karya Joseph Conrad itu bakal diputar di Asia Tenggara dan Kanada.
"Kami memulai di Indonesia terlebih dahulu, tiga minggu kemudian baru ke Malaysia. Setelahnya dirilis ke 10 negara Asean dan Benua Amerika," kata Sam Siregar, produser film 'Gunung Emas Almayer', saat ditemui di Tea Addict, Jakarta Selatan, Rabu (29/10).
Hanya saja khusus untuk pasar internasional, film 'Gunung Emas Almayer' akan terjadi perubahan judul untuk beberapa negara. Sebut saja seperti di Malaysia dimana judul film 'Gunung Emas Almayer' akan berganti menjadi 'Hanyut',
Sementara itu khusus di Benua Amerika dan Kanada, judul 'Gold Mountain' dipilih sebagai pengganti 'Gunung Emas Almayer'. Sam beralasan hal itu merupakan bagian dari strategi demi meraup sukses di pasaran.
"Ini menjadi marketing dari masing-masing negara. Makanya terjadi perubahan judul itu sendiri," ungkap Sam.

Tidak lupa Sam berharap film 'Gunung Emas Almayer' dapat disaksikan banyak penikmat film di Indonesia. "Disini kita menargetkan film 'Gunung Emas Almayer' bisa disaksikan hingga 1,5 juta penonton," ucapnya optimis.

Sutradara U Wei
Produser Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Pemeran Peter O'Brien, Alex Komang, Rahayu Saraswati, El Manik, Sofia Jane, Diana Danielle, Adi Putra
Studio Media Desa Indonesia
Tanggal rilis 6 November 2014
Durasi 120 Menit
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia

wikipedia
tribunnews

Saturday, 1 November 2014

Film Kolosal "Gunung Emas Almayer", Rilis 6 November 2014

FILM 'Gunung Emas Almayer' bercerita tentang Kaspar Almayar, seorang arkeolog dan pedagang senjata terpandang asal Belanda yang mencari Gunung Emas di Selat Malaka pada abad ke 19. Usahanya kerap dihalangi oleh berbagai tantangan baik dari pedagang Arab (Alex Komang), manuver politik ketua suku adat setempat (El Manik), ancaman tentara Kolonial Inggris dan Bajak laut.

Pangeran Malaka yang tampan bernama Daen Maroola membeli bubuk mesiu dari Almayer. Ketika Daen melihat Nina, putri Almayer, Daenpun jatuh cinta.

Daen mengetahui letak gunung emas yang Almayer inginkan dan ngin membantu Almayer menemukan Gunung Emas tersebut, tetapi Almayer harus membantunya mendapatkan bubuk mesiu yang ia butuhkan.

Almayer pun menyanggupi. Tanpa sepengetahuan Almayer, bubuk mesiu digunakan Daen untuk berperang melawan pasukan penjajah Inggris yang pada saat itu menguasai Malaka. Daenpun dianggap bajak laut pemberontak oleh Inggris dan ditetapkan menjadi buronan.

Film yang diproduksi Media Desa Indonesia rasanya tak sekadar film biasa. Pasalnya, biaya produksi film tersebut menghabiskan biaya USD 5,5 juta atau sekitar Rp 60 miliar. Dijelaskan, properti, setting, dan pengadaan kostum dalam film tersebut yang paling menyedot dana cukup banyak. Maklum saja, film dengan ribuan kru ini juga menggunakan desainer terbaik dari negara luar. Semua habis buat desain perahu. Sewa perahu itu per harinya USD 10 ribu per hari dan itu menelan biaya besar. Kostumnya juga butuh proses mendesain biar terlihat sesuai eranya.

Disutradarai oleh U-Wei Bin Haji Saari dari Malaysia, film ini berlatar belakang 1830-an. Diketahui U-Wei hanya menyutradai satu film dalam sepuluh tahun selama hidupnya.
Itu dilakukannya demi menciptakan sebuah film yang tak biasa. Maka, 'Gunung Emas Almayer' ini juga merupakan karya Masterpiece sang sutradara.

Rumah produksi Media Desa Indonesia pun tidak ingin setengah-setengah dalam memproduksi film 'Gunung Emas Almayer'. Film ini juga bakal didistribusikan hingga ke luar negeri.
Jika tidak ada aral melintang, film yang diadaptasi dari novel era 1800-an karya Joseph Conrad itu bakal diputar di Asia Tenggara dan Kanada.
"Kami memulai di Indonesia terlebih dahulu, tiga minggu kemudian baru ke Malaysia. Setelahnya dirilis ke 10 negara Asean dan Benua Amerika," kata Sam Siregar, produser film 'Gunung Emas Almayer', saat ditemui di Tea Addict, Jakarta Selatan, Rabu (29/10).
Hanya saja khusus untuk pasar internasional, film 'Gunung Emas Almayer' akan terjadi perubahan judul untuk beberapa negara. Sebut saja seperti di Malaysia dimana judul film 'Gunung Emas Almayer' akan berganti menjadi 'Hanyut',
Sementara itu khusus di Benua Amerika dan Kanada, judul 'Gold Mountain' dipilih sebagai pengganti 'Gunung Emas Almayer'. Sam beralasan hal itu merupakan bagian dari strategi demi meraup sukses di pasaran.
"Ini menjadi marketing dari masing-masing negara. Makanya terjadi perubahan judul itu sendiri," ungkap Sam.

Tidak lupa Sam berharap film 'Gunung Emas Almayer' dapat disaksikan banyak penikmat film di Indonesia. "Disini kita menargetkan film 'Gunung Emas Almayer' bisa disaksikan hingga 1,5 juta penonton," ucapnya optimis.

Sutradara U Wei
Produser Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Pemeran Peter O'Brien, Alex Komang, Rahayu Saraswati, El Manik, Sofia Jane, Diana Danielle, Adi Putra
Studio Media Desa Indonesia
Tanggal rilis 6 November 2014
Durasi 120 Menit
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia

wikipedia
tribunnews

Sinopsis Film "Jokowi adalah Kita"

Film yang mengangkat kisah presiden terpilih, Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, berjudul "Jokowi Adalah Kita" dijadwalkan tayang di bioskop pada 20 Oktober 2014. Film yang mengangkat kesuksesan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Pria kelahiran Surakarta itu memang punya kisah yang unik. Tanpa banyak berbicara, Jokowi secara perlahan mampu membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang pantas ditunjuk sebagai seorang pemimpin. Awalnya ia terpilih sebagai walikota Surakarta pada tahun 2005. Setelah berprestasi membuat Surakarta jadi kota yang jauh lebih baik, ia pun mengembangkan sayap dan menjadi Gubernur ibu kota Jakarta per tahun 2012.

Beberapa adegan di trailer film ini menunjukkan kegiatan Jokowi selama jadi Gubernur DKI Jakarta. Ia turun langsung ke lapangan, blusukan ke pasar tradisional dan waduk. Ada pula adegan Jokowi menggendong seorang anak yang mengalami sakit dan butuh perawatan di rumah sakit.
Kemudian, memasuki fase ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden. Ia memantapkan hati untuk bertarung dalam Pilpres 2014. Jokowi meminta restu kepada ibunya. Dalam trailer itu juga digambarkan bagaimana Iriani, sang istri, dilanda kecemasan.

Digambarkan pula, Jokowi sangat akrab dengan istri dan anak-anaknya. Mereka bercanda di meja makan. Memang sudah banyak cerita yang mengangkat kisah Jokowi mulai dari dari dari media massa sampai buku.

Namun, KK Dheeraj, sang produser, mengatakan bahwa film ini tetap memberikan sesuatu yang lebih daripada informasi yang selama ini diketahui oleh masyarakat. Apa itu? Nampaknya kita masih harus bersabar hingga 20 November nanti.

Tayang: 20 November 2014
Genre: Drama Biografy
Sutradara: Rony Mepet
Produser: KK Dheeraj
Produksi: K2K Pictures
Durasi: 90 minutes
Pemain: Agustin Taidy, Ben Joshua, Sylvia Fully

Popular Posts

Blog Archive